Feeds RSS

Rabu, 24 Maret 2010

STUDI AWAL PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN ADONAN BETON SIAP PAKAI

STUDI AWAL PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN ADONAN BETON SIAP PAKAI

Manajemen risiko merupakan aplikasi dari manajemen umum yang secara khusus membahas strategi untuk mengatasi aktivitas-aktivitas yang menimbulkan risiko yang terjadi. Strategi yang berhubungan dengan cara untuk menghindari risiko yang akan terjadi pada industri dalam hal ini adalah perusahaan adonan beton siap pakai
Pembangunan gedung berlantai banyak dengan konstruksi utamanya beton bertulang khususnya untuk kostruksi balok, kolom dan plat dak beton yang memakai adonan beton agar hasilnya lebih baik dipakailah adonan beton siap pakai (readymix concrete) yang diproduksi di batching plant pada perusahaan beton siap pakai. Pemakaian beton siap pakai dalam suatu proyek konstruksi dapat merupakan salah satu cara yang efektif karena dapat memberikan keuntungan tersendiri seperti mempercepat didalam melakukan pengecoran dalam suatu proyek konstruksi, tidak membutuhkan tempat untuk menimbun material di tempat proyek, sehingga lingkungan sekitar proyek dapat diatur lebih baik.. Namun dalam upaya ini juga terdapat faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan dari perusahaan beton siap pakai. Diantara semua faktor risiko yang berhubungan dengan kualitas, produksi, logistik, keuangan/pembayaran, dan pemasaran (Limanto, S. et al., 2002). Risiko-risiko yang dihadapi itu dapat mengganggu kelancaran bisnis yang dijalankan oleh perusahaan beton siap pakai, bahkan dapat membuat perusahaan tersebut mengalami kerugian. Besar kecilnya kerugian yang dialami tergantung dari besar kecilnya risiko yang dihadapi. Risiko yang ada pada perusahaan pada dasarnya tidak dapat dihilangkan dan resiko juga dapat mempengaruhi produktivitas, mutu, dan biaya (Kerzner, 2004). Untuk mengelola dan memperkecil dampak dari risiko-risiko tersebut dikembangkanlah suatu strategi yang dinamakan dengan manajemen risiko. Dengan kondisi Indonesia yang seperti sekarang ini, kehadiran manajemen risiko dapat merupakan salah satu strategi penting yang dapat mengelola faktor resiko yang ada. Faktor resiko pada perusahaan adonan beton siap pakai terdiri dari faktor teknis dan faktor manejerial mempunyai peranan dalam menunjang kelancaran pekerjaan produksi dan kualitas beton yang dihasilkan.
CARA MENGATASINYA YAITU
Cara untuk menangani risiko-risiko menurut Mark S. Dorfman (2000), menggunakan profiling atau risk mapping (Gambar 1.) yaitu metode loss control dan risk financing .
Loss control, adalah suatu kegiatan untuk mengurangi kerugian biaya yang diharapkan dan mengurangi tingkat keseringan dan dampak kerugian yang terjadi. Loss contol sendiri dibagi menjadi tiga yaitu:
Risk avoidance, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan cara menghindari memproduksi produk yang berbahaya.
Loss prevention, adalah suatu penerapan metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya kerugian atau kehilangan.
Loss reduction, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan cara memperkecil dampak-dampak kerugian yang terjadi.



Risk financing, adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan kapan dan kepada siapa biaya kerugian ditanggungkan. Risk financing sendiri dibagi menjadi empat yaitu:
Risk assumption, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan cara menerima akibat dari segala risiko yang terjadi.
Retention, adalah suatu metode yang dilakukan dengan menahan obligasi untuk mengganti sebagian atau keseluruhan kerugian.
Risk transfer, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan memperbolehkan perusahaan untuk mentransfer risiko ke perusahaan lain, selain perusahaan asuransi.
Insurance, adalah suatu penerapan metode yang dilakukan dengan mengasuransikan segala sesuatu yang mempunyai potensi besar untuk terjadi risiko, kepada perusahaan asuransi.

Tahap pemilihan metode dan pengimplementasian, analisa deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran secara sistematis dan aktual mengenai pemilihan metode yang sesuai dengan catatan yang terdapat pada risk mapping tersebut dan pengimplementasian terhadap risiko-risiko yang terjadi pada perusahaan beton siap pakai.
Tahap pengontrolan, juga digunakan analisa deskriptif untuk memberikan gambaran secara sistematis dan sesuai mengenai cara pengontrolan berdasarkan perbandingan dari rencana dan aktual, yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi risiko-risiko yang terjadi pada perusahaan beton siap pakai

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Obyek penelitian untuk kuesioner dan wawancara langsung pada perusahaan pengolahan adonan beton siap pakai yang mempunyai batching plant di Surabaya, PT. Jaya Readymix. Ruang lingkup dari penelitian adalah mengidentifikasi serta mengevaluasi (mengukur tingkat frekuensi dan besarnya dampak) dari setiap risiko yang terjadi, memilih metode serta mengimplementasikan metode yang telah dipilih, serta pengontrolan manajemen risiko dari perbandingan antara rencana dan aktual.
Identifikasi dan evaluasi terhadap risiko-risiko pada bidang operasional : produksi, logistik, finansial, pemasaran.
Bidang produksi yang dibahas disini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi baik kegiatannya maupun peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan produksi langsung di dalam plant. Dari bidang produksi permasalahan yang akan ditinjau, yaitu: sarana dan pelengkap fasilitas, perencanaan dan penjadualan pekerjaan, ketepatan penggunaan material, sistem proses produksi dan bencana tak terduga.
Bidang Logistik (stok material) yang dibahas disini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan stok material. Dari bidang logistik permasalahan umum yang akan dibahas adalah siklus pemakaian material, penyimpanan bahan baku, kehilangan material.
Bidang Finansial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan finansial pada perusahaan adonan beton siap pakai. Dari bidang finansial permasalahan yang dibahas, yaitu: jenis kontrak, modal, moneter, kebijaksanaan harga.
Bidang Pemasaran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan lokasi maupun siatem pemasaran dari perusahaan adonan beton siap pakai. Dari bidang pemasaran ini ada empat permasalahan yang akan dibahas, yaitu: lokasi lingkungan plant, sistem pemasaran, perijinan mobilitas, lokasi lingkungan proyek.
Pemilihan metode dan pengimplementasian
Menurut langkah pada tahap awal yang telah disebutkan diatas maka rata-rata risiko yang terbesar adalah pada bidang finansial, oleh karena itu pemilihan metode maupun pengimplementasian yang dibahas disini hanya bidang finansial khususnya tentang moneter (Tabel 2.), karena masalah moneter merupakan masalah yang mempunyai rata-rata risiko yang paling besar pada bidang finansial.
KESIMPULAN
● Terhadap identifikasi dan evaluasi resiko: hasil penelitian mendapatkan bahwa pada bidang operasional finansial yang mendapatkan nilai MF3 = 1.92 dan MS3 = 2.41 Bidang operasional produksi memperoleh nilai pada MF3 =1.44 dan MS3 = 2.47.
● Terhadap pemilihan metode dan pengimplementasian untuk memberikan solusi terhadap hasil identifikasi dan evaluasi tersebut, langkah awal yang diambil oleh perusahaan untuk mengatasi kerugian / kehilangan adalah berusaha mencegah terjadinya kerugian / kehilangan (loss prevention). Dan apabila benar-benar terjadi kehilangan / kerugian tersebut, maka perusahaan berusaha untuk mencari cara untuk mereduksi kerugian / kehilangan, dengan cara-cara yang dirasa perusahaan dapat mengurangi dampak yang terjadi (loss reduction). Setelah dapat mereduksi maupun gagal mereduksi, perusahaan akan melakukan pemeriksaan dan pendataan terhadap kerugian dan kehilangan yang terjadi (risk assumption).
● Bidang operasional finansial: pengontrolan terhadap masalah kebijaksanaan harga perlu mendapatkan perhatian/dikaji lebih jauh dan pasti. Pengontrolan yang dilakukan biasanya berdasarkan dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sedangkan pada bidang operasional produksi yang perlu mendapatkan perhatian adalah ketepatan dalam penggunaan material dan faktor cuaca.

Senin, 22 Maret 2010

Tata surya

Tata surya
Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.

STUDY KASUS

STUDY KASUS

Study kasus ini membicarakan tentang Analisis mengenai sebuah sistem yang sedang berjalan.berikut ini merupakan laporan yang rutin di terima oleh manajer:
Para manajer menerima laporan yang rutin misalnya seperti :
• Laporan Siswa Masuk dan Keluar
Laporan ini untuk mengetahui siapa-siapa aja siswa/i yang mau masuk dan keluar dari tempat kursus musik ini.
• Laporan Siswa Menunggak
Laporan ini untuk mengetahui siapa-siapa aja siswa/i yang pembayaran kursusnya terlambat atau telat.
• Laporan Siswa Cuti
Laporan nama – nama siswa/i yang sudah atau belum melakukan cuti.
• Laporan Pembayaran Guru yang dilakukan per bulan
Laporan pembayaran gaji bagi para Guru yang mengajar di tempat kursus ini baik yang sudah ataupun belum mengambil gajinya.
• Laporan Data Siswa Peserta Ujian & Pembayarannya
Laporan bagi para siswa yang akan mengikuti ujian bagi yang belum melakukan pembayaran, maka siswa tersebut tidak dapat mengikuti ujian dan juga untuk pembayaran ujian kenaikan tingkat.

Kendala pada sebuah sistem ini sebagai berikut:
1) Sistem yang sekarang sedang berjalan tidak dapat menghasilkan laporan tersebut karena tidak mempunyai data untuk menghasilkan laporan tersebut.
2) Datanya sudah ada tetapi software yang akan digunakan belum ada atau belum tersedia.
Solusi nya yaitu dengan kita membuat software tersebut maka akn mempermudah jalanya sistem tersebut, selain itu laporan atau data yang diterima akn lebih efektif dan efisien.

Selasa, 16 Maret 2010

Langkah-langkah me-repair Installasi Windows XP

Langkah-langkah me-repair Installasi Windows XP

Ada kalanya pengguna komputer mengalami masalah dengan Windows atau sistemnya. Terkadang muncul masalah serius yang menyebabkan komputer tidak bisa booting atau file-file sistem windows rusak akibat virus. Jika ini terjadi biasanya ada dua pilihan: Install Ulang atau Repair Installasi Windows.

Kali ini akan dibahas bagaimana cara me-repair ( memperbaiki) installasi Windows Xp.
Langkah-langkah me-repair Installasi Windows XP
1. Sebelumnya menjalankan langkah dibawah, pastikan BIOS komputer di set agar urutan booting pertama kali adalah CDROM dan catat Serial Number Windows XP.
2. Masukkan CD Intallasi Windows XP, kemudian restart (reboot) komputer.
3. Ketika muncul tulisan “Press any key to boot from CD“, tekan sembarang tombol di keyboard.
4. Windows Setup akan melanjutkan dengan me-load file-file yang diperlukan dari CD.
5. Setelah itu akan tampil “Welcome to Setup“, maka tekan ENTER (pilihan pertama).

6. Setelah itu akan tampil Windows XP Licensing Agreement“
7. Tekan tombol F8 ( I Agree ) untuk melanjutkan
8. Windows Setup akan mencari apakah sudah ada Installasi Windows XP.
9. Jika sudah ada Installasi Windows XP, maka akan ditampilkan dalam daftar. Jika tidak ada, maka tidak akan bisa me-repair Installasi Windows XP ( harus install ulang) Jangan diteruskan jika belum tahu.
10. Setelah ditemukan, maka dipilih (select) Windows XP yang di inginkan dan tekan tombol R untuk me-repair Installas windows XP tersebut.

11. Tunggu sampai selesai sampai komputer minta restart.
12. Setelah restart, dan muncul menu Press any key to boot from CD maka jangan tekan tombol apapun. Ikuti kelanjutan proses repair sampai selesai.
Setelah selesai dan komputer restart, maka Installasi windows XP sudah berhasil di perbaiki, dan program/aplikasi yang sudah ada, driver hardware dan data akan tetap ada dan berjalan normal, tanpa perlu di install lagi. Kecuali aplikasi yang mengubah file sistem windows seperti Vista Transformation Pack dan sejenisnya. Kalau menggunakan aplikasi seperti ini maka perlu di install ulang

Selasa, 02 Maret 2010

ANALISIS SISTEM

ANALISIS SISTEM

Analisis system yaitu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian2 komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yangdiharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan”
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap
desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis system.
Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :
§ Menentukan lingkup sistem
§ Mengumpulkan fakta
§ Menganalisis fakta
§ Mengkomunikasikan temuan2 tsb melalui laporan analisis sistem.
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.

Langkah2 dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
1. Identify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
3. Analyze, menganalisis sistem
4. Report, membuat laporan.

Masing2 langkah perlu kertas kerja.
1. Identify, mengidentikasi masalah
Mengidentifikasi merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah ini yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Tugasnya adalah :
§ Mengidentifikasi penyebab masalah
§ Mengidentifikasi titik keputusan
§ Mengidentifikasi personil2 kunci.
Analisis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai
mengidentifikasi dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem.
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus
mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi. Analis system bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik keputusan dapat digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart bila dimiliki oleh perusahaan. Setelah titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil2 kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya
masalah tersebut. Identifikasi personil kunci dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja.

2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey), sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey). Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, wawancara, oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
Tugasnya :
§ Menentukan jenis penelitian
§ Merencanakan jadual penelitian
o Mengatur jadual wawancara
o Mengatur jadual observasi
o Mengatur jadual pengambilan sample
§ Membuat penugasan penelitian
§ Membuat agenda wawancara
§ Mengumpulkan hasil penelitian
Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing2 titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau I/ O yang digunakan oleh sistem.
Perencanaan jadual meliputi :
o Dimana penelitian akan dilakukan
o Apa dan siapa yang akan diteliti
o Siapa yang akan meneliti
o Kapan penelitian dilakukan.
Dari rencana jadual ini, berikutnya ditentukan ditentukan ke dalam jenis
penelitiannya masing2.
Setelah jadual dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari
masing2 anggota tim analis sistem yang ditentukan oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan. Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perlu didiskusikan. Dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung.
Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya
dan tidak ada materi yang terlewatkan

Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai
suatu dokumentasi sistem lama, yaitu :
1. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan
2. Kesalahan melakukan kegiatan di sistem yang lama
3. Pengambilan sampel
4. Formulir dan laporan yang dihasilkan sistem lama
5. Elemen data
6. Teknologi yang digunakan di sistem lama
7. Kebutuhan informasi pemakai sistem/ manajemen

3. Analyze, menganalisis hasil
Dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah
dilakukan. Menganalisis kelemahan sistem & kebutuhan informasi pemakai/ manajemen Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan : apa yang dikerjakan ?,
bagaimana mengerjakannya ?, siapa yang mengerjakan ?, dimana dikerjakan ? Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya, dilakukan untuk menjawab pertanyaan : mengapa dikerjakan ?, perlukah dikerjakan ?, apakah telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang harus dicapai untuk menentukan criteria penilaian adalah : relevance, capacity, efficiency, timeliness, accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicity