Feeds RSS

Rabu, 21 April 2010

TIPS BELAJAR KOMPUTER

TIPS BELAJAR KOMPUTER
Kebutuhan untuk setiap orang dalam masyarakat kita sekarang untuk mendapatkan pengetahuan dasar keterampilan komputer tidak bisa dihindari oleh siapapun. Setiap pemula kini merasakan perlu belajar cara menggunakan komputer secepatnya. Secara sederhana dan singkat, ada 3 (tiga) fakta sederhana untuk mempercepat dan meningkatkan kemampuan Anda di bidang komputer dari rumah.
1) Hindari menggunakan buku yang berbau “pelatihan komputer untuk pemula” untuk mempelajari tentang komputer.
Menggunakan buku pelatihan dasar-dasar komputer untuk mempelajari bagaimana menggunakan komputer, oleh pemula di dunia modern ini adalah salah satu alasan utama mengapa masih banyak orang menghabiskan berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun, untuk mendapatkan pengetahuan sederhana PC dengan cepat pada kemampuan mereka sendiri. Sistem ini masih okey tapi tentu tidak untuk pemula yang ingin belajar ketrampilan komputer dari rumah dengan lebih cepat tanpa menghadiri pelatihan atau kursus.
2) Manfaatkan “video pelatihan komputer pemula” untuk belajar tentang komputer dengan lebih cepat.
Penggunaan PC video pelatihan yang dirancang khusus untuk pengguna komputer baru untuk belajar cara menggunakan komputer, adalah cara terbaik untuk mendapatkan pengetahuan keterampilan komputer yang lebih cepat dari rumah. Kita semua suka menonton film menarik, kita semua mempunyai ingatan yang baik dari setiap film tertentu yang menarik bagi kita. Begitu juga dengan kenangan akan ilmu komputer dari topik apa yang kita pelajari sambil menonton video, memori itu akan pernah tetap segar dalam pikiran kita sampai waktu yang lama.
3) Bila mungkin, hanya gunakan pada Video khusus “pelajaran untuk pemula”, bukan dari CD untuk pelajaran umum.
Video khusu biasanya bisa langsung dipraktekkan, tanpa banyak teori, atau bahkan beberapa CD menyediakan Full Praktek. Ini adalah aspek tersembunyi belajar sendiri keterampilan baru dengan lebih cepat.
Jadi dalam kesimpulan, jika anda ingin berpindah dari satu komputer kelas pemula pelatihan lebih cepat dan master semua pemula dasar keterampilan komputer dalam hitungan hari, menggunakan video tutorial sebaiknya di DVD bukan di CD untuk mempelajari tentang komputer lebih cepat dari rumah . Anda dapat dengan mudah menguasai dasar-dasar semua PC anda hanya dalam hitungan hari. Semoga berhasil, dan segeralah beralih dari pengguna kelas pemula ke kelas semi profesional dengan lebih cepat!

PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER

PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER

Perangkat keras komputer (hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Batasan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita berbicara mengenai firmware, karena firmware ini adalah perangkat lunak yang "dibuat" ke dalam perangkat keras. Firmware ini merupakan wilayah dari bidang ilmu komputer dan teknik komputer, yang jarang dikenal oleh pengguna umum.
Komputer pada umumnya adalah komputer pribadi, (PC) dalam bentuk desktop atau menara kotak yang terdiri dari bagian berikut:
• Papan sistem/papan induk yang merupakan tempat CPU, memori dan bagian lainnya, dan memiliki slot untuk kartu tambahan.
o RAM - tempat penyimpanan data jangka pendek, sehingga komputer tidak perlu selalu mengakses hard disk untuk mencari data. Jumlah RAM yang lebih besar akan membantu kecepatan PC
o Buses:
 Bus PCI
 Bus ISA
 USB
 AGP
o ROM (Read Only Memory) di mana firmware diletakkan
o CPU (Central Processing Unit) sebagai otak dan bagian utama komputer
• Power supply - sebuah kotak yang merupakan tempat transformer, kontrol voltase dan kipas
• Pengontrol penyimpanan, dari jenis IDE, SCSI atau lainnya, yang mengontrol hard disk, Floppy disk, CD-ROM dan drive lainnya; kontroler ini terletak di papan induk (atas-papan) atau di kartu tambahan
• Pengontrol penampilan video yang memproduksi output untuk komputer display
• Pengontrol komputer bus (paralel, serial, USB, Firewire) untuk menyambung komputer dengan alat tambahan luar lainnya seperti printer atau scanner
• Beberapa jenis penyimpanan komputer:
o CD - tipe paling umum media yang dapat dilepas, murah tapi mudah rusak.
 CD-ROM
 CD-RW
 CD-R
o DVD
 DVD-ROM
 DVD-RW
 DVD-R
o Floppy disk
• Penyimpanan dalam - menyimpan data dalam komputer untuk penggunaan jangka panjang.
o Hard disk - untuk penyimpanan data jangka panjang
o Disk array controller
• Kartu suara - menerjemahkan signal dari papan sistem ke bahasa yang dapat dimengerti oleh speaker, dan memiliki terminal untuk mencolok kabel suara speaker.
• Jaringan komputer - untuk menghubungkan komputer ke internet dan/atau komputer lainnya.
o Modem - untuk koneksi tekan-tombol.
o Kartu network - untuk internet DSL/kabel, dan/atau menghubungkan ke komputer lain.
• Alat lainnya.
Sebagai tambahan, perangkat keras dapat memasukan komponen luar lainnya. Di bawah ini merupakan komponen standar atau yang umum digunakan.
• Input
o Keyboard
o Alat penunjuk
 Mouse
 Trackball
o Joystick
o Gamepad
o Scanner gambar
o Webcam
o Tablet Grafis
• Output
o Printer
o Speaker
o Monitor
• Jaringan/Networking
o Modem
o kartu network

Selasa, 20 April 2010

ANALISIS SISTEM PENGHITUNGAN PDB YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

ANALISIS SISTEM PENGHITUNGAN PDB YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

Kajian ini bertujuan pertama memperoleh informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumber daya alam dan lingkungan hidup ke dalam pehitungan pendapatan nasional melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi. Kedua menyusun sebuah pedoman taktis dan model tentang pengenalan konsep dan cara perhitungan neraca sumber daya dan PDB yang berwawasan lingkungan. Ketiga melihat makna dan implikasinya akan pentingnya memperhitungkan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Hasil Kajian ini menemukan bahwa keraguan akan menghasilkan PDB Hijau yang efektif (ketidakpastian kemampuan NSDA). Dalam kenyataan PDB Hijau juga tidak mengikutkan efek general equilibrium, artinya tidak diikuti dengan kebijakan dan usaha dalam menginternalisasikan lingkungan ke ekonomi oleh sektor produksi. Dalam kenyataan PDB Hijau juga tidak mengikutkan efek general equilibrium, artinya tidak diikuti dengan kebijakan dan usaha dalam menginternalisasikan lingkungan ke ekonomi oleh sektor produksi. Oleh karena itu, PDB Hijau masih belum bisa dimanfaatkan sebagai pengganti dari penggunaan PDB Konvensional yang digunakan sebagai salah satu indikator utama dalam kinerja pembangunan dan perekonomian nasional. Dengan berbagai keterbatasan yang ada, PDB Hijau minimal dapat digunakan sebagai satelit (alat pembanding, pengawas dan pengontrol) bagi PDB Konvensional, dimana besarnya nilai yang ditunjukkan oleh PDB Konvensional merupakan bukan nilai yang sebenarnya apabila memasukkan unsur SDA dan lingkungan dalam perhitungannya. Manfaat yang tak kalah pentingnya –sebagai salah satu manfaat tersirat dalam PDB Hijau- adalah memberi kesadaran pada semua pihak akan pentingnya internalisasi lingkungan ke dalam ekonomi, terutama pemerintah -sebagai pemegang otoritas political will- dituntut untuk sungguh-sungguh berkomitmen dalam pembangunan SDA dan lingkungan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
I. Latar Belakang
Dalam Propenas 2001-2005 dicanangkan bahwa dalam rangka menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, pelaksanaan pembangunan ekonomi harus didasarkan pada daya dukung sumber daya alam, lingkungan hidup, dan karakter sosial. Untuk itu, pengelolaan pelestarian sumber daya alam harus didasarkan pada prinsip-prinsip desentralisasi, pengelolaan secara holistik, keseimbangan, kehati-hatian dini, serta melestarikan kapasitas terbarukan dan keadilan antar-generasi. Untuk melaksanakan strategi kebijakan tersebut, telah dicanangkan program pembangunan pengembangan dan peningkatan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedia dan teraksesnya informasi
sumber daya alam dan lingkungan hidup baik berupa infrastruktur data spasial, nilai dan neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah. Kegiatan yang sesuai dengan sasaran program pembangunan ini antara lain adalah inventarisasi dan evaluasi potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengkajian neraca sumber daya alam dan penyusunan PDB Hijau (Green GDP) secara bertahap.
Pengembangan penghitungan PDB yang berwawasan lingkungan (PDB Hijau) memberi harapan akan adanya suatu kerangka pikiran yang bisa mengkombinasikan antara kepentingan ekonomi dan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Sudah sejak lama, penghitungan produksi nasional dilakukan secara konvensional dan kurang memperhatikan aspek eksploitasi sumber daya alam beserta aspek dampak dari kerusakan lingkungan hidup. Sementara itu, terjadi di banyak negara, kebijakan tentang pelestarian lingkungan hidup seolah dibuat oleh dan hanya untuk kalangan yang berkepentingan dengan lingkungan hidup saja dengan mengabaikan hubungannya dengan lembaga-lembaga sosial dan ekonomi lainnya.
Indikator yang selama ini digunakan mengukur keberhasilan pembangunan lebih ditekankan pada besaran pendapatan per kepita penduduk. Salah satu indikator umum yang lazim digunakan adalah angka PDB per jumlah penduduk. Namun apabila dilihat dari sudut pandang konsep pembangunan yang berkelanjutan, hal itu dinilai masih belum mencukupi. Indikator ini nampaknya lebih tepat apabila digunakan untuk mengukur perkembangan ekonomi jangka pendek dan menengah. Apabila ukuran tersebut dipakai untuk mengukur perekembangan ekonomi jangka panjang, cakupan komponen perhitungan PDB tersebut harus diperluas dengan memperhitungkan adanya tingkat penipisan (deplisi) sumber daya alam dan degradasi lingkungan. Dengan demikian, gambaran riil akan “cost” dari pembangunan ekonomi akan bisa terwakili.
Usaha untuk menyelaraskan pembangunan ekonomi dengan disertai upaya pelestarian lingkungan hidup melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu fokus pembangunan nasional dewasa ini. Melalui pembangunan berkelanjutan, diharapkan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup dapat berjalan secara harmonis dan terpadu. Oleh karena itu, penerapan konsep pembangunan berkelanjutan melalui analisis sistem perhitungan PDB yang berwawasan lingkungan sangat dibutuhkan dalam penelitian ini.
2. Maksud dan Tujuan Penelitian
Sejalan dengan arahan kebijakan yang tercakup dalam Propenas 2001-2005, maka dirasa penting penelitian ini untuk melakukan analisis sistem penghitungan PDB yang berwawasan lingkungan. Penelitian ini dimaksudkan melihat biaya sosial yang harus ditanggung dan diperhitungkan dalam PDB berkaitan dengan upaya pengelolaan sumber daya alam. Sedangkan tujuan penelitian ini antara lain mencakup:
􀂃 Memperoleh informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumber daya alam dan lingkungan hidup ke dalam pehitungan pendapatan nasional melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi.
􀂃 Menyusun sebuah pedoman taktis dan model tentang pengenalan konsep dan cara perhitungan neraca sumber daya dan PDB yang berwawasan lingkungan.
􀂃 Melihat makna dan implikasinya akan pentingnya memperhitungkan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam pembangunan yang berkelanjutan.

3. Kegunaan Penelitian
Hasil dari kajian ini diharapkan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain:
􀂃 Sebagai alat monitor, pengawasan, dan pengendalian terhadap kecenderungan biaya dan manfaat atas penngelolaan SDA yang harus diperhitungkan dalam neraca pendapatan nasional.
􀂃 Sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan maupun perencana untuk mengkaji pentingnya fungsi lingkungan hidup dalam pembangunan SDA yang berkelanjutan sesuai arah dan strategi kebijaksanaan pengelolaan SDA.
􀂃 Sebagai alat untuk mengantisipasi permasalahan yang kemungkinan timbul dalam memantapkan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dimasa mendatang.

4. Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian sebagaimana dimaksud diuraikan di tas, maka penelitian ini menitikberatkan pada analisis stock dan flow PDB yang terkait dengan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan SDA. Analisis ini menekankan pada ukuran dan analisis tingkat konservasi dan eksplorasi, serta tingkat biaya penyusutan yang harus dicantumkan dalam perhitungan PDB. Data dan informasi yang dimaksudkan mencakup data SDA, seperti kehutanan, perikanan, ketersediaan lahan pertanian, pertambangan, dan sumber daya air. Selanjutnya, data dan informasi yang digunakan untuk penelitian ini bersumber data sekunder terbitan BPS dan kajian kepustakaan.
Perhitungan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang berwawasan lingkungan atau PDB Hijau yang merupakan salah satu target Propenas 2000-2004 dalam program pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan berkeadilan ternyata masih mengalami berrbagai kendala.
5. Analisa/ Hasil Pembahasan
Kendala utama terjadi karena adanya perbedaan konseptual, pendekatan dan metode perhitungan (valuasi) antara PDB Konvensional dan Neraca Sumber Daya Alam (NSDA) yang menyebabkan terjadi kerancuan dalam penggabungannya menjadi PDB Hijau. PDB Konvensional disusun berdasarkan nilai tambah sektor produksi yang benar-benar dikonsumsi oleh masyarakat, sedangkan NSDA disusun berdasarkan perubahan kandungan dan kekayaan SDA yang belum tentu SDA tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan atau diambil gunanya sehingga perhitungannya menjadi overvalue.
Sistem perhitungan NSDA sendiri masih mengalami kerancuan dan memberikan hasil yang kurang valid dan akurat. Hal tersebut dikarenakan ada masalah dalam kesinergian antara data neraca fisik dan moneter-nya, di mana data neraca fisik ternyata tidak dapat secara langsung menunjukkan ciri data neraca moneternya, misal: data neraca fisiknya turun (perubahan neto-nya negatif) tetapi data neraca moneternya naik (perubahan neto-nya positif) dan begitu juga sebaliknya. Ketidaksinergian tersebut disebabkan oleh adanya asumsi homogenity (semua dianggap sama) dalam neraca fisiknya dan penerapan nilai unit rent yang berbeda-beda dalam neraca moneternya. Masalah tersebut menyebabkan perhitungan kerusakan SDA dan lingkungan yang nilai sebenarnya cukup besar dan harus mendapatkan perhatian yang serius menjadi kelihatan kecil proporsinya terhadap total SDA yang ada dan hasilnya cenderung diacuhkan karena masih tidak terlalu besar nilainya.
Metode valuasi dalam NSDA, baik dalam neraca fisik maupun neraca moneter, masih menggunakan berbagai proxi dan belum ada keseragaman antar berbagai unsur SDA. Hal tersebut dapat menyebabkan hasil valuasi menjadi under dan overvalue. Valuasi NSDA suatu wilayah yang
ketersediaan akan data SDA dan lingkungan-nya terbatas menyebabkan untuk perhitungan NSDA wilayah tersebut menggunakan metode benefit transfer (menggunakan data dan karakteristik wilayah lain yang cukup data-nya untuk wilayah sendiri) juga mengakibatkan hasil yang kurang valid dan akurat. Perhitungan NSDA juga baru sebatas perhitungan nilai perubahan neto (deplesi) SDA dan belum sampai pada perhitungan nilai degradasi SDA dan lingkungan sehingga baru menghasilkan nilai PDB yang Semi Hijau.
6. Kesimpulan dan Rekomendasi
Berbagai permasalahan di atas menyebabkan terjadinya stigma buruk bagi perhitungan PDB Hijau sendiri, yaitu keraguan akan menghasilkan PDB Hijau yang efektif dan dapat memberikan gambaran yang cukup akurat akan realita sesungguhnya (ketidakpastian kemampuan NSDA). Dalam kenyataan PDB Hijau juga tidak mengikutkan efek general equilibrium, artinya tidak diikuti dengan kebijakan dan usaha dalam menginternalisasikan lingkungan ke ekonomi oleh sektor produksi. Oleh karena itu, PDB Hijau masih belum bisa dimanfaatkan sebagai pengganti dari penggunaan PDB Konvensional yang digunakan sebagai salah satu indikator utama dalam kinerja pembangunan dan perekonomian nasional.
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, PDB Hijau minimal dapat digunakan sebagai satelit (alat pembanding, pengawas dan pengontrol) bagi PDB Konvensional, dimana besarnya nilai yang ditunjukkan oleh PDB Konvensional merupakan bukan nilai yang sebenarnya apabila memasukkan unsur SDA dan lingkungan dalam perhitungannya. Manfaat yang tak kalah pentingnya –sebagai salah satu manfaat tersirat dalam PDB Hijau- adalah memberi kesadaran pada semua pihak akan pentingnya internalisasi lingkungan ke dalam ekonomi, terutama pemerintah -sebagai pemegang otoritas political will- dituntut untuk sungguh-sungguh berkomitmen dalam pembangunan SDA dan lingkungan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Diambil dari situs : Direktorat Kelautan dan Perikanan
Email: ningsih@bappenas.go.id

Senin, 05 April 2010

INVESTASI PADA KURSUS MUSIK

INVESTASI PADA KURSUS MUSIK
ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN

2.1 Laporan Yang Rutin Diterima Manajer
Para manajer menerima laporan yang rutin misalnya seperti :
• Laporan Siswa Masuk dan Keluar
Laporan ini untuk mengetahui siapa-siapa aja siswa/i yang mau masuk dan keluar dari tempat kursus musik ini.
• Laporan Siswa Menunggak
Laporan ini untuk mengetahui siapa-siapa aja siswa/i yang pembayaran kursusnya terlambat atau telat.
• Laporan Siswa Cuti
Laporan nama – nama siswa/i yang sudah atau belum melakukan cuti.
• Laporan Pembayaran Guru yang dilakukan per bulan
Laporan pembayaran gaji bagi para Guru yang mengajar di tempat kursus ini baik yang sudah ataupun belum mengambil gajinya.
• Laporan Data Siswa Peserta Ujian & Pembayarannya
Laporan bagi para siswa yang akan mengikuti ujian bagi yang belum melakukan pembayaran, maka siswa tersebut tidak dapat mengikuti ujian dan juga untuk pembayaran ujian kenaikan tingkat

2.2 FUNGSI-FUNGSI YANG ADA PADA SISTEM
Fungsi – Fungsi dibagi menjadi 2 :
1. Fungsi besar dari struktur organisasi seperti :
Pemasaran
Bagian Pemasaran berfungi dalam penerimaan siswa baru, melakukan promosi – promosi untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang Kursus Musik Merdu.
Pendidikan
Bagian pendidikan berfungsi di dalam masalah bagaimana cara pengembangan pendidikan di kursus ini agar kursus ini dapat bersaing dengan kursus-kursus yang lain baik dari dalam negeri ataupun diluar negeri dan dapat mengikuti kurikulumnya sesuai dengan pendidikan musik.
Pembelian & Penjualan
Bagian Pembelian & Penjualan berfungi untuk mengurusi bagian Pembelian, Penjualan, dan Penyewaan seperti penjualan buku kursus, penjualan small music instrument, penyewaan studio dan penyewaan alat.
Keuangan
Bagian keuangan ini berfungsi untuk menghitung seberapa banyak pemasukan dan pengeluaran di dalam waktu 1 bulan.

2.4 PROBLEMA YANG DIHADAPI UNTUK MEMPEROLEH LAPORAN YANG DIPERLUKAN
1) Sistem yang sekarang sedang berjalan tidak dapat menghasilkan laporan tersebut karena tidak mempunyai data untuk menghasilkan laporan tersebut.
2) Datanya sudah ada tetapi software yang akan digunakan belum ada atau belum tersedia.